Pernahkah anda berpikir mengapa jam quartz baru bergerak satu detik sekali sedangkan jam mekanik bergerak dengan mulus? Saat pertama kali mulai mengenal dunia jam tangan mekanik, mungkin hal itu yang terlintas di pikiran anda. Hal itu pula yang mungkin muncul saat awal kemunculan quartz dulu. Dan taukah anda bahwa jam mekanik juga ada yang bergerak hanya sekali per detik layaknya jam quartz? Ternyata kesemuanya itu adalah hasil dari mekanisme yang mengatur agar jam tangan

Contoh escapement. Gerak escape wheel (paling kanan) diatur oleh balance wheel (paling kiri) dan pallet fork (tuas di tengah escape wheel dan balance wheel)
Jam tangan mekanikal mendapat tenaga dari kumparan mainspring yang tergulung. Kumparan tersebut akan menggerakan roda gigi yang selanjutnya menggerakan jarum jam. Namun itu saja tidak cukup, karena tenaga dari kumparan yang mengkendur setelah tergulung itu mampu memutar jarum jam dengan cepat dan gulungan tersebut juga dapat kendur sepenuhnya dengan cepat sepenuh tenaga bagaikan pedal gas yang diinjak dalam-dalam. Alhasil, jam menjadi tidak punya akurasi serta cepat kehabisan tenaga. Karena itulah jam mekanikal mempunyai komponen yang bernama escapement. Escapement terhubung dengan roda gigi yang menjaga agar jarum jam bergerak secara teratur dengan cara “membenturkan” pallet ruby pada escape wheel yang terhubung dengan susunan roda gigi penggerak jarum jam. Kerja escapement inilah yang membuat jam mekanikal meski dari jauh terlihat bergerak mulus namun sebenarnya sedikit patah dengan frekuensi 5-6 kali per menit, atau hingga 10 kali per menit pada jam hi-beat.
Untuk memahami cara kerja jam tangan quartz, perlu untuk mengetahui apa yang disebut dengan piezoelektrisitas. Piezoelektrisitas adalah kemampuan untuk menghasilkan arus listrik jika mendapat tekanan, contohnya jenis kristal tertentu dapat menghasilkan listrik bila digetarkan. Prinsip cara kerja jam quartz adalah piezoelektrisitas terbalik (reverse piezoelectricity), yaitu munculnya regangan mekanis pada suatu benda bila dialiri listrik. Pada kasus jam quartz, kristal kuarsa bergetar bila dialiri listrik dengan frekuensi yang relatif stabil, yaitu kurang lebih 32768 kali per detik. Sebagai catatan, jumlah getaran ini sama dengan 2 pangkat 15. Getaran kristal kuarsa ini diterjemahkan oleh komponen sirkuit terintegrasi (integrated circuit/IC) yang menerjemahkan getaran tersebut tiap satu detik. Dari IC kemudian terhubung ke rotor yang kemudian menggerakan roda gigi yang akan terhubung ke jarum jam tiap satu detik. Inilah yang membuat jarum detik pada jam quartz baru bergerak tiap satu detik.
Meski begitu jarum yang baru bergerak per detik sudah ada jauh sebelum jam quartz muncul. Suatu komplikasi yang disebut dead second/seconde morte dirancang untuk membuat jarum detik pada jam mekanik baru bergerak setelah satu detik. Fitur ini masih dipakai pada beberapa jam tangan sampai sekarang namun mempunyai tingkat kerumitan yang tinggi untuk membuatnya dan masing-masing produsen mempunyai teknik sendiri-sendiri. Jam tangan quartz pun dapat bergerak halus bak jam tangan mekanikal. Pada jam tangan quartz hi-beat yang mempunyai frekuensi lebih tinggi hingga 262 kHz, pergerakan jarum dari detik ke detik pada jam seperti ini dapat menjadi sangat mulus, namun sebenarnya masih terdiri dari gerakan-gerakan kecil yang sangat cepat.
Namun ternyata masih ada lagi gerakan jarum detik yang benar-benar mulus, dan itu dimiliki oleh movement Spring Drive ciptaan Seiko. Pada Spring Drive, sumber energinya serupa jam mekanikal, namun pengaturan gerakannya merupakan modifikasi dari jam quartz. Komponen yang bernama Tri-Synchro Regulator menggantikan fungsi escapement pada jam mekanikal konvensional, Tenaga yang didapat dari mainspring menggerakan rotor yang menghasilkan tenaga listrik untuk kristal kuarsa dan IC, dan kemudian kristal kuarsa menghasilkan getaran yang diterjemahkan oleh IC layaknya jam tangan quartz pada umumnya. Yang kemudian membedakan dari jam tangan quartz konvensional adalah pergerakan roda gigi yang menggerakan jarum jam ditahan oleh semacam rem elektromagnetik yang diatur oleh IC yang kemudian mencocokkan putaran rotor yang menghasilkan tenaga listrik tadi agar sesuai dengan sinyal dari getaran kristal kuarsa. Proses pengereman ini tidak melibatkan adanya gesekan sehingga pergerakan jarum detik dapat menjadi benar-benar mulus.
Sekarang kita mengerti mengapa movement yang berbeda menghasilkan gerakan jarum detik yang berbeda pula dan itulah yang menjadikan masing-masing movement mempunyai ciri khas. Apapun jenis movementnya, jam tangan yang berkualitas akan selalu terjaga konsistensi dan akurasinya sehingga membantu aktivitas anda sehari-hari.
DJO/jamtangan.com
The post Ragam Gerak Detik Jam Tangan appeared first on Blog Machtwatch.