![Warna biru pada dial dan bezel menguatkan kesan klasik pada Seiko Turtle Reissue SRP773. (Dok. Antono Purnomo)]()
Warna biru pada dial dan bezel menguatkan kesan klasik pada Seiko Turtle Reissue SRP773. (Dok. Antono Purnomo)
Ketika pada pertengahan 2015 berhembus kabar bahwa Seiko bakal merilis salah satu seri jam penyelam yang memiliki wadah atau case bantal alias cushion case, pecinta jam Seiko diver langsung berspekulasi bahwa yang dimaksud adalah reissue dari seri 6306 (1977-1981) dan 6309 (1977-1988) yang sangat populer.
Spekulasi itu cukup beralasan, karena dalam beberapa waktu terakhir Seiko rajin meluncurkan reissue dari tipe-tipe jam legendarisnya. Sebut saja seri Tuna, King Seiko, Monster Tuna, dan sebagainya. Yang menarik hampir semua seri reissue dibanderol dengan harga yang terbilang terjangkau, terutama bila dibandingkan dengan harga jam “aslinya”.
Dan ketika pada Desmber 2015 isu tersebut benar-benar menjadi kenyataan dengan diluncurkannya Seiko 4R36-04Y0 alias Seiko Turtle Reissue, kegemparan terjadi. Gerai-gerai Seiko di seluruh dunia, terutama di Malaysia dan Singapura – negara yang menjadi lokasi awal-awal peluncuran – mendadak ramai dikunjungi pembeli, demi memperoleh Sang Kura-Kura anyar. Tak hanya itu, sebab toko-toko jam online juga turut kebanjiran order. Membuat Seiko Turtle Reissue ini sempat menjadi barang langka. Puluhan tahun berkecimpung di dunia horologi, Seiko Watch Corporation tahu benar bagaimana cara menggoda penggemarnya.
Apa sebetulnya penyebab dari kegemparan itu? Bukankah selain Sang Kura-Kura, Seiko juga memiliki berbagai jam selam yang tak kalah baik, seperti seri SKX, Sumo, Samurai, Shogun, Monster, dan Sang Legendaris Tuna?
![Seiko Turtle Vintage 6306-7001 dengan patina bezel dan dial. Bezel patina membuat warna bezel dari hitam berubah menjadi biru. (Dok. Antono Purnomo)]()
Seiko Turtle Vintage 6306-7001 dengan patina bezel dan dial. Bezel patina membuat warna bezel dari hitam berubah menjadi biru. (Dok. Antono Purnomo)
Perkenalan saya pertama kali dengan seri kura-kura terjadi pada 2009, ketika saya mengakusisi sebuah Seiko 6309-7040. Ketika itu jam yang saya beli memiliki dial, bezel, insert bezel dan inner chapter non-orisinal alias after market. Namun hal tersebut bukan menjadi masalah bagai saya, yang kegirangan mendapatkan jam dengan wadah lebar layaknya bantal. Bahkan itu adalah jam Seiko pertama yang saya miliki.
Setelah 6309-7040 tersebut, mendadak kotak jam saya dipenuhi oleh jam selam Seiko lainnya, seperti SKX007, SKX009, SKX011, 6309-729A, 7002, SBBN007, Sumo, dan sebagainya. Dan tentu saja jumlah Seiko Turtle saya bertambah dan kadar orisinalitasnya meningkat dari satu koleksi ke koleksi lain. Puncaknya ketika saya melepas sejumlah 6309-7040 demi mendapatkan 6306-7001 all original! Puas rasanya.
Hal utama yang membuat saya jatuh cinta dengan si wadah bantal itu sebetulnya sangat (tentu saja) subyektif: kendati bentuknya besar dan bobotnya nampak berat – padahal tidak – ketika Anda kenakan, jam ini “sit well on your wrist” alias pas di pergelangan tangan. Super nyaman! Belum lagi penampilannya yang gagah dengan marker bundar besar di sekeliling dial, dan sejarah yang melingkupinya.
Lantaran hal-hal tersebut, maka tak heran bila ekspektasi saya, dan jutaan penggemar si kura-kura lawas, sangat besar tercurah kepada Seiko Turtle Reissue. Ekspektasi bahwa jam anyar ini bakal sebaik pendahulunya, dalam segala aspek apapun itu.
![Seiko Turtle Prospex tersedia dalam empat warna, biru, gold, hitam, dan pepsi. Dengan dua pilihan strap, rubber dan stainless steel bracelet.]()
Seiko Turtle Prospex tersedia dalam empat warna, biru, gold, hitam, dan pepsi. Dengan dua pilihan strap, rubber dan stainless steel bracelet. (Dok. www.philippinewatchclub.com)
![Seiko Turtle Prospex tersedia dalam empat warna, biru, gold, hitam, dan pepsi. Dengan dua pilihan strap, rubber dan stainless steel bracelet.]()
Seiko Turtle Prospex tersedia dalam empat warna, biru, gold, hitam, dan pepsi. Dengan dua pilihan strap, rubber dan stainless steel bracelet.
Tidak seperti seri 6306 yang hadir dalam dua seri yaitu 6306-7000 dan 6306-7001, serta seri 6309 – juga hadir dalam dua seri – yaitu 6309-7040 dan 6309-7049, Seiko Turtle Reissue hadir menggoda dengan empat pilihan kombinasi warna dan strap. SRP773 berwarna biru dengan rantai, SRP775 berwarna emas dengan rantai, SRP777 berwarna hitam dengan rubber strap, dan SRP779 dengan skema warna pepsi bezel dengan rubber strap.
Empat pilihan warna dan strap Seiko Turtle Reissue ini sempat membuat saya galau total. Apalagi ketika saya menghadiri sebuah gathering penggemar jam selam Seiko, saya bisa memegang, meraba, dan mengamati dengan saksama berbagai versi Seiko Turtle Reissue yang dimiliki teman-teman. Semakin bingung! Namun pada akhirnya saya memilih mengambil Seiko Turtle Reissue SRP773, dan saya rasa tidak salah pilih!
![Seiko Turtle Reissue SRP773 Vs. Seiko Turtle Vintage 6306-7001 dibandingkan berdampingan. Seiko Turtle Reissue SRP773 nampak sedikit lebih panjang dan lebar.]()
Seiko Turtle Reissue SRP773 Vs. Seiko Turtle Vintage 6306-7001 dibandingkan berdampingan. Seiko Turtle Reissue SRP773 nampak sedikit lebih panjang dan lebar. (Dok. Antono Purnomo)
![Seiko Turtle Reissue SRP773 Vs. Seiko Turtle Vintage 6306-7001 dibandingkan berdampingan. Seiko Turtle Reissue SRP773 nampak sedikit lebih panjang dan lebar. (Dok. Antono Purnomo)]()
Seiko Turtle Reissue SRP773 Vs. Seiko Turtle Vintage 6306-7001 dibandingkan berdampingan. Seiko Turtle Reissue SRP773 nampak sedikit lebih panjang dan lebar. (Dok. Antono Purnomo)
![Seiko Turtle Reissue SRP773 Vs. Seiko Turtle Vintage 6306-7001 dibandingkan dari samping. Seiko Turtle Reissue SRP773 (bawah) nampak sedikit lebih panjang dan lebar dibanding Seiko Turtle Vintage 6306-7001. (Dok. Antono Purnomo)]()
Seiko Turtle Reissue SRP773 Vs. Seiko Turtle Vintage 6306-7001 dibandingkan dari samping. Seiko Turtle Reissue SRP773 (bawah) nampak sedikit lebih panjang dan lebar dibanding Seiko Turtle Vintage 6306-7001. (Dok. Antono Purnomo)
Walau nampak serupa, Seiko Turtle Reissue SRP773 adalah jam yang sama sekali berbeda dengan pendahulunya. Wadah Seiko Turtle Reissue SRP773, misalnya, sedikit lebih panjang dari 6306 dan 6309. Membuatnya sedikit tidak terlalu pas di pergelangan tangan berdiameter 19cm seperti saya. Namun hal itu masih dalam batas toleransi, terutama setelah saya mengganti bracelet dengan rubber strap Seiko Z22.
![Stainless Steel bracelet yang menjadi standar Seiko Turtle Reissue SRP773 sangat baik buatannya. End link adalah solid, dengan fiutr extention link. Mmeudahkan Anda untuk menyematkan jam tangan di luar wet suit ketika melakukan penyelaman.]()
Stainless Steel bracelet yang menjadi standar Seiko Turtle Reissue SRP773 sangat baik buatannya. End link adalah solid, dengan fiutr extention link. Mmeudahkan Anda untuk menyematkan jam tangan di luar wet suit ketika melakukan penyelaman. (Dok. Antono Purnomo)
Bukan berarti bracelet solid yang terbuat dari stainless steel pada Seiko Turtle Reissue SRP773 tidak cukup baik. Sebaliknya, buatannya sangat baik, rapi dan terasa solid, dengan bobot yang cukup “mengintimidasi”. Bahkan end link bracelet adalah solid end link. Bracelet ini dilengkapi dengan extention link untuk keperluan – tidak lain dan tidak bukan – menyelam. Walau untuk urusan terakhir ini adalah love and hate – ada yang menyukai, banyak yang tidak menyukai.
![Nampak serasi menggunakan rubber strap original Seiko Z22 biru.]()
Nampak serasi menggunakan rubber strap original Seiko Z22 biru. (Dok, Antono Purnomo)
Desain dial tidak terlalu banyak berbeda dari pendahulunya. Perubahan hanya terjadi pada material lume pada marker menjadi lebih baik dan awet menyala, serta penyematan logo Seiko Prospex di posisi pukul enam.
Urusan movement, Seiko Turtle Reissue SRP773 dipersenjatai movement automatic caliber 4R36 dengan hacking system dan manual winding. Bagi saya yang memiliki 6306-7001, fitur hacking system bukan barang baru. Namun fitur manual winding-nya cukup saya apresiasi, karena selama ini saya sudah terlalu terbiasa dengan movement automatic non-manual winding milik Seiko. Sudah saatnya Seiko melengkapi fitur manual winding pada movement automatic di rentang harga ini.
Satu-satunya hal yang agak membuat saya sedikit kurang sreg, adalah soal mekanisme crown. Pada 6306 dan 6309, stem crown menggunakan mekanisme teleskopik. Pada Seiko Turtle Reissue SRP773, stem crown memiliki mekanisme seperti seri SKX, sehingga terasa kurang mantap saat melakukan penyesuaian waktu atau hari/tanggal. Saya memahami bahwa crown dengan stem teleskopik sudah lama ditinggalkan Seiko. Namun harapan saya setidaknya dibuat seperti pada Sumo. Tetapi saya lagi-lagi memahami hal itu terkait dengan strategi harga dan pemasaran yang ditetapkan Seiko.
![Dua model dengan kombinasi warna coke bezel dan biru muda, dikabarkan launching Mei 2016. (Dok. www.philippinewatchclub.org)]()
Dua model dengan kombinasi warna coke bezel dan biru muda, dikabarkan launching Mei 2016. (Dok. www.philippinewatchclub.org)
Walau demkian, secara keseluruhan saya cukup puas dengan Blue-Blue – nama kesayangan yang saya berikan kepada Seiko Turtle Reissue SRP773. Artinya, bukan tidak mungkin saya bakalan menambah koleksi turtle anyar. Apalagi pada pertengahan tahun ini gosipnya bakal diluncurkan dua kombinasi warna lain, yaitu Seiko Turtle Reissue SRP787 dan SRP789.
Ditulis oleh: Antono Purnomo (antono.purnomo@gmail.com)
The post Godaan Dahsyat Seiko Turtle Reissue appeared first on Blog Machtwatch.